21 September 2008

kopiku dan senyummu..

kopi ini terasa agak terlalu manis. terlalu banyak senyummu jatuh di situ.
di dasar cangkir kopi pagiku terlukis guratan tahyul tentang nasib. tak pernah kuperhatikan benar gurat-gurat di dasar cangkir itu. namun ada juga yang terekam dalam ingatan setiap kali kusisip kopi panas pagi hari, kadang juga secangkir di petang hari, yaitu rasa yang mengingatkanku pada setangkup bibir perempuan.

konon kopi membuat jantung berdebar lebih. ada juga yang membuat debar jantung berdetak lebih, yaitu setangkup bibir perempuan. puisi tak selalu membuat debar jantung yang lebih cepat detaknya daripada biasa. tetapi debar jantung berlebihan juga bisa saja hadir tanpa sebab klinis yang jelas. bisa juga ia muncul karena keinginannya sendiri. mungkin karena pengaruh gravitasi bulan, atau efek gerhana sempurna, atau karena disebabkan oleh hawa mistik yang terhirup nafas.

cinta mungkin juga bekerja secara hawa mistik itu. ia mungkin juga membuat debar lebih. mungkin juga cuma efek gravitasi rembulan.

Tidak ada komentar: