17 Agustus 2008

Datuk Sutan Ibrahim

" Seseorang yang terlupakan "

Ada satu soal yang selalu mengganjal kebanyakan orang apabila membincangkan Tan Malaka, yakni apakah dia seorang nasionalis atau komunis? Jika pertanyaan itu terjawab, sangatlah relevan menghubungkan pemikiran dan sosok Tan Malaka pada hari- hari peringatan Kebangkitan Nasional sekarang ini.

Manusia Tan Malaka adalah contoh pemimpin yang berjuang dan melahirkan gagasan bernas untuk kesejahteraan bangsa tanpa pamrih. Secara sosiologis, Tan Malaka bukanlah seorang komunis, tetapi perantau yang telah dibekali dasar keislaman yang kuat dari alam Minangkabau. Sebagai perantau berpendidikan, ia berpikir dinamis, selalu mempertanyakan dan mencari gagasan baru untuk bangsanya yang sedang dijajah. Mempertanyakan adalah melakukan kritik tentang apa saja di luar logika dan kepatutan, dan karena itu pula Tan Malaka sangat percaya kepada kekuatan dialektika berpikir persoalan kemasyarakatan dapat dipecahkan dengan baik.

ironis sekali bukan?, seseorang yang begitu berjasa atas berdirinya negara ini seringkali terlupakan atau mungkin sengaja dilupakan. Beliau pantas dibanggakan, beliau pantas di jadikan guru. saat segelintir tokoh berslogan " HIDUP ADALAH PERBUATAN ", "BERSAMA KITA BISA", "DIMANA ADA KEMAUAN DISITU ADA JALAN", ataupun Mereka yang mengaku berdiri di belakang Petani dan kaum tertindas, namun ada seseorang yang berslogan di dalam sepi, MERDEKA 100% ucap nya.









Tidak ada komentar: